Jumat, 24 Oktober 2014

Review Blog: AG On The Forefront

http://www.agonthe4front.com/

Blog ini saya katakan unik. Segi penampilannya oke ditambah dengan gambar-gambar yang menunjang informasi agar mudah dipahami. Walaupun tema desain dan tata letaknya masih umum dan biasa, hal tersebut tertutupi dengan isi postingan yang informatif dan gambar-gambar yang membuat postingan lebih menarik.

Jenis font yang biasa dan ukurannya yang kecil sedikit mengurangi kenyamanan dalam membaca blog ini. Konten yang saya sukai disini adalah konten Our Familiy Farm yang menampilkan foto-foto pertanian mereka yang tentunya berbeda dengan kondisi pertanian Indonesia. Melalui foto-foto mereka saya mengetahui bahwa pertanian Indonesia dengan pertanian negara masihlah jauh tertinggal. 

 
Salah satu foto yang sangat saya sukai.

 
Peternakan mereka yang terlihat rapi dan terawat.

 
Saya iri dengan hijaunya alam mereka.

Review Blog: farmgateblog.com Where Farm Decision - Makers Start Their Day

http://www.farmgateblog.com/

Tampilan blog ini sangat sederhana. Pemilik blog juga menggunakan font dengan jenis dan ukuran standar. Selain itu dalam blog ini sangat minim gambar. Tiga kalimat yang saya tulis sebelumnya merupakan kesalahan fatal yang dilakukan oleh pemilik blog.

Mengapa?

Karena dari ketiga kekurangan tersebut memberikan efek membosankan pada blog. Blog seperti tidak berseni dan bernyawa. Hal ini tentunya menyebabkan para pembaca blog terutama kaum muda tidak betah berlama-lama menunggui blog ini.

Walaupun postingan blog sangat informatif, namun jika tampilan blog terlalu membosankan hal tersebut tidak berdampak banyak dalam menarik minat pembaca.

Review Blog: Organic Farming Blog

http://www.organicfarmingblog.com/

Blog ini sangat sangat sangat menarik dari segi tampilan. Totally colorful!
Sesuai judul, blog ini khusus berisi informasi tentang pertanian oraganik. Blog ini sangat informatif dengan berita terbaru yang jarang ditemui. Mungkin blog ini cocok bagi mereka penganut vegetarian. Yang masih kurang disini adalah ukuran font yang masih biasa dan terbilang kecil, sehingga agak pusing jika dibaca melalui komputer. Blog ini memiliki sponsor maka tak heran jika blog ini sangat berwarna dan tidak biasa.

Dalam blog ini berisi konten Tips and Advice yang sangat berguna bagi kita untuk memperbaiki pertanian kita yang masih compang-camping.Yang sangat sangat saya sukai diblog ini adalah adanya konten Cartoon yang berisi quote atau wisdom words dalam bentuk gambar kartun. Tentunya masih memiliki kaitan dengan pertanian. Sangat menarik bukan?  

Review Blog: 47 Japanese Farms

http://47japanesefarms.com/

47 Japanese Farms: Japan Through The Eyes of Its Rural Communities – 47日本の農園 Merupakan suatu blog yang dikhususkan untuk memposting semua yang berkaitan tentang pertanian Jepang. Blog ini cocok bagi mereka yang mencari informasi pertanian di negara Jepang. Tentunya informasi yang diberikan sangat bermanfaat dan tidak umum karena si penulis memiliki fokus tersendiri. 

Namun sayangnya, desain blog ini terlalu sederhana. Pemilik blog tidak memaksimalkan upaya untuk membuat blog terlihat seunik mungkin. Padahal tema dan konsentrasi blog sudah terbilang unik. Tetapi blog ini tidak sepenuhnya membosankan, karena si pemilik blog memberikan gambar-gambar maupun foto-foto yang bagus sehingga dapat menolong desain yang terlalu sederhana tadi. 

Yang saya sukai, dalam blog ini terdapat konten tentang Cultural Glosarry yang berisi infromasi tambahan mengenai istilah Jepang dan konsep budaya yang disebutkan dalam 47 bahasa Jepang Farms Blog.  


Dan apakah anda tahu? Blog yang berkonsentrasi pada pertanian Jepang ini ternyata dibuat oleh dua orang Amerika yang tinggal di Tokyo. Mereka memiliki masa kerja hingga 2015 nanti. Walaupun pemilik blog adalah orang Amerika, blog ini tetap berisi konten yang menggunakan bahasa Jepang dengan huruf kanjinya.

Review Blog: Agricultural Entrepreneurship

http://farmbusiness.blogspot.com/

Saya memilih untuk me-review blog Agricultural Entrepreneurship karena saya tertarik dengan judul blog tersebut yang berarti pengusaha pertanian. Menurut saya, desain blog tersebut terlalu sederhana. Sebenarnya jika desain dibuat lebih berwarna, blog akan terlihat lebih menarik dan tidak membosankan. Blog yang lebih berwarna dengan desain-desain yang unik, saya yakin akan lebih banyak menarik minat para pembaca untuk membacanya. Karena seluruh posting yang ada diblog tersebut memberikan informasi yang banyak dan berguna, walapun pemahaman saya terhadap bahasa Inggris tidak bisa dikatakan baik.  

"Do not plan to get rich and support a dairy that is not making a profit." - respondent advice for other farmers.

Kalimat di atas merupakan salah satu kutipan yang ada diblog tersebut. 

Yang membuat lebih menarik diblog ini adalah adanya jadwal Upcoming Events - Farm and Food Business - Penn State Extension. Dari jadwal ini kita bisa melihat daftar postingan yang akan dirilis diwaktu mendatang. Bagian ini yang jarang ditemukan diblog lain.

Jumat, 17 Oktober 2014

Kemirisan Negeri Oleh Tangan Sendiri

Proses kerusakan lingkungan hidup di Pulau Bangka Belitung bukanlah diakibatkan oleh fenomena alam melainkan oleh sebab ulah tangan manusia yang diberikan kepercayaan untuk mengelolanya untuk kepentingan mereka. Fenomena ini merupakan akibat dari euphoria otonomi daerah yang mengabaikan good and clean governance (tata kelola pemerintahan yang baik).  Sehingga diasumsikan telah menimbulkan kegagalan kebijakan (policy failure) dalam formulasi, implementasi maupun monitoringnya serta kegagalan kelembagaan (institutional failure).

Pengelolaan pertambangan di Bangka Belitung mengalami berbagai persoalan baik dari aspek lingkungan hidup, aspek sosial, aspek hukum, ekonomi dan aspek ekonomi politik. Pada aspek lingkungan telah terjadi pengrusakan lingkungan hidup baik di darat maupun di laut. Sementara dalam aspek sosial telah menimbulkan konflik tanah, korban kecelakaan penambang, konflik kepentingan pengelolaan sumber daya tanah dan sumber daya timah itu sendiri.

Adanya minat pengusaha timah untuk melanjutkan operasional pada sektor laut dengan memanfaatkan Kapal Isap dibeberapa perairan Bangka Belitung telah menjadi tanda bahwa timah sendiri semakin berkurang didaratan. Jika hal ini terus berlanjut dan dibiarkan, tentu Bangka Belitung akan mengalami kerusakan total yang meliputi darat dan laut. Padahal, potensi terbesar yang dimiliki Bangka Belitung berada pada sektor laut.

Meningkatnya pertambangan timah didaratan saja telah memberikan dampak yang luar biasa menyusahkan bagi masyarakat. Belum lagi jika mereka yang telah menggali lubang, ditinggal begitu saja saat timah dilahan tersebut telah habis. Mereka yang tidak bertanggung jawab seakan tanpa berdosa telah menghancurkan masa depan anak cucunya dimasa yang akan datang demi memuaskan keserakahannya dimasa kini. Lubang-lubang yang tidak ditutup dan tidak ditanami pohon kembali tersebut menyebabkan berkurangnya jumlah pohon yang akan menahan jumlah air hujan ditanah. Hal ini menyebabkan Bangka Belitung mudah mengalami masa kemarau yang panjang. Selain itu, hal ini menyebabkan berkurangnya daerah subur yang dapat meningkatkan hasil pertanian di Bangka Belitung.

Jika penambangan-penambangan tersebut terus dilanjutkan, maka sulit rasanya untuk membangun sektor pertanian dan perairan di Bangka Belitung dimasa yang akan datang. Pembangunan-pembangunan tersebut akan tersendat prosesnya mana kala alam telah terpuruk oleh keserakahan manusia. Padahal, FAO memprediksi bahwa tahun 2020 penduduk dunia akan meningkat sekitar 7,5 Milyar. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada proses pemenuhan kebutuhan pangan. Jika Bangka Belitung tidak dapat mandiri dalam memproduksi pangan sendiri, sulit untuk berjuang hidup di tanah sendiri.   

Pasang Surut Berlanjut Kearifan Lokal

Menurut Ardhana (2005), kearifan lokal dapat diartikan sebagai perilaku bijak yang selalu menggunakan akal budi, pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam suatu wilayah geografis tertentu. Dalam kearifan lokal ada karya atau tindakan manusia yang sifatnya bersejarah, yang masih diwarisi masyarakat setempat. Perilaku bijak ini biasanya adalah tindakan, kebiasaan atau tradisi, dan cara-cara masyarakat setempat yang menuntun untuk hidup tenteram, damai dan sejahtera.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dikenal sebagai penghasil lada putih yang dipasar internasional dikenal sebagai Lada Putih Muntok (Muntok white pepper). Selama ini, Babel yang merupakan salah satu daerah penghasil produk unggulan lada putih telah mengalami jatuh bangun dalam setiap perkembangannya. Masyarakat setempat telah terbiasa berkebun lada sejak tahun 1960-an. Maka, tak heran jika Belitung memiliki potensi pertanian yang besar dibidang perkebunan. Dalam proses pengembangannya pun, pemerintah setempat tidak mengalami banyak kesulitan karena merupakan kebiasaan masyarakatnya. 

Namun, perkebunan lada di Babel pernah mengalami masa surutnya. Hal ini disebabkan oleh potensi pertambangan yang juga tak kalah besar di Babel. Masyarakat lebih memilih mencari hasil tambang berupa timah yang lebih cepat menghasilkan uang ketimbang berkebun lada yang membutuhkan ketekunan dan keuletan. Sayangnya, timah tidak selamanya dapat diharapkan karena semakin hari semakin memberikan dampak buruk bagi masyarakatnya sendiri. Timah yang tersedia dialam pun semakin mengalami penipisan hingga sulit dicari.

Dalam beberapa tahun terakhir, produksi lada putih di Babel menurun dengan laju 7,4% per tahun. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya fluktuasi harga lada, gangguan organisme pengganggu tanaman, dampak penambangan timah ilegal, dan pengembangan komoditas perkebunan lain. Selain empat faktor tersebut, penurunan produksi lada disebabkan oleh kelangkaan pupuk di pasaran-khususnya pupuk bersubsidi, yang dipicu oleh kesenjangan antara kebutuhan petani dan alokasi pupuk bersubsidi serta kebocoran akibat distorsi antara harga pupuk bersubsidi dan non-subsidi.  Sarana produksi pupuk menjadi faktor kunci sejalan dengan berubahnya sistem pertanian masyarakat Babel dari ladang berpindah menjadi ladang menetap.

Untuk mengembalikan kejayaan lada putih, pemerintah, perlu berkontribusi. Intervensi pemerintah dapat dilakukan melalui kebijakan ‘command and control’ untuk mengendalikan meluasnya tambang inkonvensional (TI) dan kebijakan subsidi. Kebijakan subsidi seyogyanya tidak terbatas pada subsidi pupuk dan benih, tetapi jenis subsidinya ditentukan secara partisipatif oleh petani sesuai kebutuhan dan kondisi spesifik lokasi pengembangan. Untuk menunjang keberhasilan, pembekalan perlu dilakukan pada para penyuluh lapangan. Inisiatif Pemerintah Provinsi Kep. Babel untuk membentuk Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menangani komoditas lada dari hulu sampai hilir perlu diapresiasi.

Sumber: http://babel.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=142:lada-putih-bangka-belitung-dari-kearifan-lokal-sampai-subsidi-&catid=64:workshop-revitalisasi-lada&Itemid=157

Kamis, 16 Oktober 2014

Sahang Si Permata Belitung

Sahang merupakan sebutan lada bagi masyarakat asli Belitung. Biasanya digunakan sebagai pelengkap bumbu dapur. Ia memiliki banyak manfaat yang salah satunya memberikan kehangatan saat mengkonsumsinya.

Sejak dulu, lada merupakan salah satu tanda pengenal masyarakat nasional terhadap Belitung. Memang, Belitung menjadi salah satu daerah penghasil lada yang terbilang besar. Banyak warga desa yang memiliki kebun lada dengan lahan yang luas. Rata-rata mereka berkebun lada dengan luas lahan minimal setengah hektar.
http://2.bp.blogspot.com/-IZx19icqP9s/UzloFf4c32I/AAAAAAAAARo/KeCONpQbrlM/s1600/Daerah+Penghasil+Lada+adalah+Bangka+Belitung.JPG
Salah satu kebun lada yang ada di Belitung.

Dalam perkembangannya sendiri, provinsi Bangka Belitung telah mencatatkan namanya sebagai daerah penghasil lada yang cukup dikenal. Mereka memiliki produk unggulannya sendiri yaitu lada putih. Saat ini, lada putih dihargai Rp 147.000,00 per kilogram. Lada yang dihasilkan oleh masyarakat akan dijual kepada para pengumpul untuk selanjutnya di eksportir ke tingkat nasional.





http://1.bp.blogspot.com/-zCG0VFDy79A/UxWH5E8NnRI/AAAAAAAACCY/Jh4ViBH-y_E/s1600/CIMG1404.JPG
Contoh buah lada yang ideal. 

Dalam kondisi subur yang maksimal, satu batang lada dapat menghasilkan 1,5-2 kilogram buah. Sedangkan lahan seluas satu hektar dapat ditanami lada hingga 2.500 batang. Maka untuk satu kali panen, seorang petani dapat menghasilkan kurang lebih 3,75 ton lada putih dengan luas lahan satu hektar tersebut. Jika dirunut lebih lanjut, jumlah pendapatan yang akan diterima oleh seorang petani sekitar 500 juta dalam sekali panen. Tentu menjadi penghasilan yang sangat diinginkan bagi semua orang, bukan?

http://image2.indotrading.com/co17937/productimages/p105315/84eebcbe-4790-4671-936a-450e8ec3d374t2.jpg
Lada putih yang telah siap untuk dijual.

Namun, untuk mendapatkan penghasilan yang memuaskan tersebut dibutuhkan usaha yang tidak mudah pula. Untuk petani yang baru pertama kali menanam lada, dibutuhkan waktu 3 tahun sebelum memetik panen satu kali setiap tahunnya. Merawat lada hingga memberikan hasil panen yang diinginkan tidaklah segampang yang terlihat. Dibutuhkan kesabaran dan keuletan agar memperoleh hasil yang maksimal. Semua akan berbuah seperti apa kita menyemainya.

Rabu, 15 Oktober 2014

Kenalek: Aku Anak Belitong!

Assalamualaikum...
Hai teman-teman :D

Ini adalah blog kedua saya. Blog saya yang pertama udah menghilang entah kemana. Makanya saya bikin baru huehehe. Kenalin nih ya, nama saya Agesti Vidyaningrum, panggil saja Gesti. Alhamdulillah saya udah hidup di dunia selama 18 tahun. Sekarang saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta prodi Agribisnis. Ceritanya masih mahasiswa baru ::)

Saya lahir dan besar di Belitung. Tau Belitung kagak? Masa ga tau -,- Itu lhoo Negeri Laskar Pelangi yang terkenal lewat novelnya bang Andrea Hirata. Penasaran kan sama indahnya Belitung? Dilain waktu deh akan saya ceritain. Sekarang saya mau cerita tentang saya dulu. Oke?

Nah, saya ini anak sulung dari dua bersaudara. Seorang kakak yang sangat jail, teman-teman. Wkwkwk. Tapi sayangnya sekarang saya harus menahan rindu yang begitu dalam untuk tidak menjahili adik saya karena jarak yang membentang begitu jauuuuuuhhh :'( kalo kata anak sekarang tuh ya kangen tingkat dewa istilahnya.

Kalian tau gak? Saya ini salah satu anak yang ga ngerasain pendidikan Taman Kanak-kanak (TK). Ckckck sedih ya. Umur 6 tahun saya langsung masuk SDN 20 Membalong yang jaraknya belasan kilometer dari rumah. Tapi baru nyampe kelas 2 SD, saya pindah sekolah ke SDN 22 Membalong yang jaraknya lebih dekat dari rumah. Tamat SD saya lanjut ke SMP yang jaraknya lebih dekat lagi dari rumah. SMPN 2 Membalong yang jaraknya cuma 500 meter dari rumah. Enak kan? Emang enak :p

Selesai SMP, saya harus melanjutkan SMA. Dan tahukah teman-teman? Saya harus melanjutkan ke SMA yang jaraknya puluhan kilometer dari rumah. Sekitar 28 kilometerlah. Maka dari itu, saya terpaksa mengungsi ke rumah saudara supaya jarak yang saya tempuh dari rumah ke sekolah setiap harinya bisa dipersingkat. Sekitar 3 kilometer jadinya hehe. SMAN 1 Tanjungpandan yang katanya menjadi SMA terfavorit di Kabupaten Belitung akhirnya menjadi tempat saya menempa diri. Sampai saat ini saya hafal luar kepala slogannya Smansa TP (nama kerennya SMAN 1 Tanjungpandan); Disini Kami Menempa Diri!

Smansa TP benar-benar telah menempa saya dengan cara yang terbaik. Walau hanya menjadi bagian kecilnya, pelajaran dan kenangannya sangat sangat sangat membekas direlung hati yang terdalam. Huehehehe. Penasaran kan gimana sekolahku itu? Ini nih tak kasih gambar.
http://sman1tanjungpandan.sch.id/images/1.jpg
Dari depannya aja keliatan sempit. Padahal dalamnya tuh luaaaaass banget!
 http://sman1tanjungpandan.sch.id/images/3.jpg 
Luas, kan?

Jadi intinya, saya Agesti Vidyaningrum sangat bangga jadi alumni SMA Negeri 1 Tanjungpandan.
Dan sekarang, saya telah melanjutkan hidup saya untuk menempa di universitas yang juga saya banggakan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Belum banyak cerita yang bisa saya bagi, mungkin lain kali ya hehe. Sekarang saya masih menikmati perjalanan saya sebagai maba yang merantau ke daerah orang lain. Ada yang bilang sama saya bahwa anak rantauan itu anak yang hebat. Hidup anak rantauan!

Sekian cerita saya hari ini teman-teman.
Wassalamualaikum...